MAKASSAR DAULATRAKYAT ID.Trend Hijab Expo kembali digelar di Phinisi Ballroom Claro Makassar pada 14 sampai dengan 23 Maret 2025. Seperti tahun-tahun kemarin Trend Hijab Expo sudah menjadi agenda tahunan setiap bulan Ramadan menghadirkan 81 booth fashion dari berbagai kota di Indonesia.
Brand pakaian berasal dari Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya, Kudus, Pekanbaru, dan Makassar. Selain 81 booth fesyen, ada juga 22 booth kuliner dan aksesoris.
Project Officer Artpro Andi Zulfikar mengatakan, Trend Hijab Expo yang berlangsung selama 10 hari ini adalah penyelenggaraan ke-25.
Total peserta yang hadir lebih dari 100. Sementara itu, ditargetkan 6.000 pengunjung dengan transaksi sampai Rp6 miliar,” kata Zulfikar.
Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi yang hadir membuka mengatakan, UMKM adalah urat nadi perekonomian masyarakat. Perlu adanya dukungan dan kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan juga seluruh masyarakat.
Dari pemerintah, dukungan yang diberikan berupa pelatihan, bantuan permodalan, hingga penguatan akses pasar,” kata Fatmawati dalam sambutannya dalam pembukan Trend Hijab Expo, Jumat (14/3/2025).
Hadir pula Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel Rizki Ernadi Wimanda memaparkan bahwa selama Ramadan ini, Bank Indonesia menghadirkan Pekan Ekonomi Syariah. Dan, keterlibatan BI disini salah satu rangkaian yaitu Syariah Fair.
“Dalam kegiatan Syariah Fair yang dilakukan dan hadir di Tren Hijab Expo ini melibatkan UMKM Rewako. Kami berharap perputaran ekonomi di Trend Hijab Expo dapat berjalan optimal,”pungkasnya.
Dalam event tersebut hadir sejumlah pejabat Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar serta para owner brand-brand yang memamerkan hasil karya mereka pada rangkaian fashion show Trend Hijab.
Tampak para .model memeragakan busana karya sejumlah designer ternama di Sulawesi Selatan yang tak kalah keren dan menariknya dengan desaigner Ibu Kota Jakarta dan Mancanegara.
Busana Brand yang menampilkan beragam koleksi busana syar’i muslimah dengan desain elegan, modern, namun tetap sesuai syariat.
Owner Jinan Daraha, Sartika Chandra Dewi, menjelaskan, bahwa seluruh desain yang ditampilkan merupakan hasil karyanya sendiri. Ia memastikan setiap detail, mulai dari pemilihan kain, payet, hingga model, dibuat dengan memperhatikan kenyamanan dan estetika syar’i.(ninass)
