Oleh : Muslimin.M
Di sebuah desa kecil hiduplah seorang anak bernama Amat. Amat adalah anak dari keluarga miskin. Ayahnya bekerja sebagai buruh tani, sedangkan ibunya hanya seorang penjual kue keliling. Pendapatan mereka pas-pasan, bahkan sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Amat sangat ingin bersekolah. Dia sering melihat anak-anak seumurannya pergi ke sekolah dengan seragam rapi dan membawa buku-buku baru. Namun, bagi Amat, sekolah adalah sebuah kemewahan yang sulit dicapai. Orang tuanya tidak mampu membayar uang sekolah, apalagi membeli seragam dan buku.
Namun, Amat tidak putus asa. Setiap hari, dia membantu ibunya berjualan kue setelah membantu ayahnya di ladang. Dengan sisa waktu yang ada, dia meminjam buku dari teman-temannya dan belajar sendiri di rumah. Melihat ketekunan dan semangat Amat, seorang guru di desa itu, Bu Siti, merasa tersentuh.
Bu Siti memutuskan untuk membantu Amat. Dia berbicara dengan kepala sekolah dan mengusahakan beasiswa untuk Amat. Dengan beasiswa itu, Amat bisa bersekolah tanpa harus membayar biaya pendidikan. Selain itu, Bu Siti juga memberikan seragam dan buku-buku yang dibutuhkan Amat.
Sejak itu, Amat bersekolah dengan giat. Dia selalu menjadi salah satu siswa yang paling rajin dan berprestasi. Meskipun setiap pulang sekolah dia harus tetap membantu orang tuanya bekerja, Amat tidak pernah mengeluh. Dia yakin bahwa pendidikan adalah jalan keluar dari kemiskinan yang selama ini membelenggu keluarganya.
Berkat ketekunan dan dukungan dari Bu Siti, Amat berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan nilai yang sangat baik. Setelah lulus, dia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Amat akhirnya berhasil meraih gelar sarjana dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
Dengan penghasilan yang stabil, Amat bisa membantu keluarganya keluar dari kemiskinan. Dia juga tidak lupa membantu anak-anak di desanya yang mengalami kesulitan yang sama seperti dirinya dulu. Amat membangun perpustakaan kecil di desanya dan memberikan bimbingan belajar secara gratis.
Cerita Amat diatas adalah bukti bahwa pendidikan dapat menjadi kunci untuk mengatasi kemiskinan. Dengan semangat dan dukungan yang tepat, siapa pun bisa meraih mimpi mereka dan mengubah nasib menjadi lebih baik.
Cerita ini pula menggambarkan bahwa meskipun kemiskinan dapat menjadi penghalang besar, pendidikan memiliki kekuatan untuk mengubah hidup seseorang dan komunitas di sekitarnya.
Kemiskinan merupakan masalah yang sangat rumit dan memberikan dampak pada berbagai bidang kehidupan manusia terutama bidang pendidikan. Kemiskinan merupakan masalah klasik yang telah ada sejak manusia itu ada. Kemiskinan itu berwajah banyak dan akan terus menjadi persoalan dari masa ke masa, sehingga menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun. Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar, sehingga menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun.
Pendidikan diakui secara luas memiliki peran dalam instrumen pertumbuhan ekonomi karena pendidikan mampu memperbaiki kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan. Pendidikan menjadi salah satu modal untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Namun sayangnya tidak semua orang bisa mengenyam pendidikan karena tidak memiliki biaya.
Menurut Gillis (2000) terdapat dua alasan mengapa pendidikan itu penting. Pertama karena banyak permintaan yang tinggi untuk pendidikan, hal ini terjadi karena banyak masyarakat yang percaya bahwa pendidikan yang tinggi akan memberikan keuntungan bagi mereka. Kedua, karena banyak hasil observasi yang menyatakan bahwa dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka pendapatan dan status sosial di masyarakat akan terangkat.
Tetapi kita juga memahami bahwa kemiskinan bukan hanya terjadi karena masalah pendidikan, namun banyak faktor lain seperti ekonomi, sosial budaya, lingkungan. Namun kita meyakini bahwa pendidikan merupakan hal yang cukup signifikan pengaruhnya dalam hal kemiskinan. Kemiskinan dapat juga dilihat dari dimensi lain, yakni tidak selalu dikaitkan dengan penghasilan atau konsumsi yang tidak cukup, namun dapat juga dilihat dari ketidakcukupan untuk kesehatan, nutrisi dan pendidikan.
Pentingnya Pendidikan
Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa pendidikan tidak menjamin masa depan seseorang. Hal ini dikaitkan dengan begitu banyaknya pengangguran dan kemiskinan yang ada disekitar masyarakat kebanyakan lulusan perguruan tinggi, sehingga menyebabkan masyarakat salah persepsi tentang pendidikan. Padahal pendidikan itu tidak harus selalu dengan pengangguran karena tidak bekerja secara formal.
Di sisi lain, terdapat masyakarat yang memilih untuk tidak menyekolahkan anaknya bukan karena kurang sadar akan pentingnya pendidikan, tetapi mereka memang benar -benar tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya. Ekonomi keluarga menjadi faktor penting yang dapat mempengaruhi pendidikan masa depan keluarga. Ketika perekonomian keluarga terganggu, pendidikan anak-anak juga terganggu. Oleh karena itu, terdapat beberapa keluarga yang memilih untuk tidak menyekolahkan anaknya dengan alasan ekonomi yang sulit.
Kemiskinan memiliki kaitan yang erat dengan pendidikan, karena pendidikan mampu memberikan kemampuan untuk berkembang melalui keterampilan dari diri sendiri, maka dari itu semakin rendah tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula tingkat kemiskinan. Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin rendah tingkat kemiskinan.
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam upaya mengatasi kemiskinan. Beberapa alasan utama mengapa pendidikan penting dalam konteks kemiskinan meliputi:
Pertama : Peningkatan Kesempatan Kerja; Pendidikan memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan stabil. Ini memungkinkan individu untuk meningkatkan pendapatan mereka dan keluar dari lingkaran kemiskinan.
Kedua : Pemberdayaan Individu; Pendidikan membantu individu mengembangkan kemampuan kritis, keterampilan hidup, dan rasa percaya diri. Ini memberdayakan mereka untuk membuat keputusan yang lebih baik dan mengatasi tantangan hidup dengan lebih efektif.
Ketiga : Pengurangan Ketidaksetaraan ; Akses pendidikan yang merata membantu mengurangi ketidaksetaraan sosial dan ekonomi. Ini memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang, terlepas dari latar belakang ekonomi mereka.
Ke empat :Peningkatan Kesehatan ; Pendidikan, terutama pendidikan wanita, terkait dengan peningkatan kesehatan keluarga. Ibu yang berpendidikan cenderung memiliki anak-anak yang lebih sehat dan lebih sedikit.
Tentu kita sepakat bahwa investasi dalam pendidikan adalah salah satu strategi paling efektif untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan dapat membantu mengurangi diskriminasi dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Dengan memperkuat rasa keadilan dan inklusivitas, masyarakat dapat bekerja sama lebih baik dalam mengatasi tantangan kemiskinan.
Secara umum dapat kita maknai bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang dapat menghasilkan manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan, membantu setiap orang dan masyarakat keluar dari kemiskinan dan kebodohan. Pendidikan adalah sarana yang paling efektif dalam membangun ekonomi secara keseluruhan, sebab dengan pendidikan yang baik, maka kehidupan masyarakat akan menjadi lebih baik pula.(**)