Makassar-daulatrakyat.id-Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA, SMK dan SLB di Sulawesi Selatan relative berjalan lancar. Adapun sejumlah protes dan keluhan para orang tua calon siswa karena adanya kesalahan pengisian data, adanya keinginan orang tua calon siswa baru menginginkan anaknya masuk ke sekolah tertentu, dan lainnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Basri, SPd.MPd mengatakan, pelaksanaan PPDB berjalan lancar dan sukses. adapun masalah atau riak-riak yang muncul menjelang penutupan pendaftaran menurut Basri hal yang wajar, dan semuanya dilayani dengan baik oleh Tim Helpdesk dan panitia PPDB, baik yang ada di sekolah, Cabang Dinas maupun yang ada Disdik Provinsi.
Basri mengakui, saat ini masih ada sejumlah orang tua calon siswa baru memaksakan anaknya diterima di sekolah tertentu, sementara persyaratannya tidak bisa dipenuhi, di antaranya kuota terbatas.
Sebenarnya, kata Basri, daya tampung SMA, SMK dan SLB negeri dan swasta Sulsel surplus, yaitu 174.282, sementara tamatan SMP sederajat hanya 151.848, sehigga ada 22.434 bangku yang belum terisi.
Untuk Kota Makassar, terdapat daya tamping SMA/SMK negeri dan swasta sebanyak 31.104 bangku, sementara lulusan SMP sederajat hanya 23.107 orang, sehingga terdapat 7.977 kelebihan bangku kosong.
“Masalahnya, semua orang tua calon siswa menginginkan anaknya diterima di sekolah negeri,” ujar Basri ketika ditemui di Ruang kerjanya, Dinas Pendidikan Prov. Sulsel, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea Makassar, Jumat (10/7).
Ke depan, solusi yang ditawarkan Basri, pada PPDB berikutnya adalah membangun Unit Sekolah Baru (USB) atau menambah Ruang Kelas Baru (RKB) pada daerah padat penduduk, terutama di Kecamatan Tamalanrea, Kec. Makassar, Rappocini dan Bontoala. Dan juga satu USB di Kabupaten Gowa, yaitu di Kecamatan Sompa Opu, sekitar jembatan Kembar Sungguminasa, kata Basri.
Kamis (9/7), Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Rapat Kerja (Raker) Komisi bersama Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sulsel yang dihadiri oleh semua Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah di Gedung DPRD Sulsel.
Pada keseempatan tersebut juga menghadirkan pihak PT Telkom sebagai penyedia aplikasi sistem PPDB guna mendengar berbagai persoalan dalam pelaksanaan PPDB tahun 2020.
Raker PPDB dipimpin langsung Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Rusdin Tabi, dihadiri Wakil Ketua Komisi E berserta seluruh anggota Komisi E DPRD Sulsel.
Menurut Rusdin Tabi, pada dasarnya daya tamping SMA/SMK baik negeri maupun swasta jauh lebih banyak dibandingkan lulusan SMP negeri dan swasta, cuma masalahnya lulusan SMP cenderung hampir semua menyerbu SMA/SMK negeri sehingga banyak yang tidak lolos.
“Selain itu masih ada kecamatan yang tidak mempunyai SMA, seperti Kecamatan Makassar. Oleh sebab itu kami minta Dinas Pendidikan bertindak untuk mencari solusi terbaik terkait persoalan ini,” tegasnya. (disdik humas sulsel/asri/dt)