MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Sejumlah 41 siswa SMP Islam Athirah Bukit Baruga berkunjung ke markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar, Senin (20/11/2023). Kunjungan tersebut merupakan rangkaian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya” yang sedang berlangsung saat ini. Ketua PMI Kota Makassar Dr. Syamsu Rizal MI, S.Sos., M.Si. atau Daeng Ical menyambut hangat kedatangan siswa.
Selain Daeng Ical, hadir pula Wakil Ketua Bidang Relawan dan Diklat, Abd. Gafur, S.Pd., M.Pd., Wakil Kepala UTD dan Kepala Markas, Drs. Khudri Arsyad, M.Si., serta sejumlah relawan PMI Kota Makassar.
Dalam kesempatan itu, Daeng Ical memaparkan tentang sejarah, visi, misi, dan tanggung jawab PMI sebagai organisasi kemanusiaan.
Selain itu, siswa mendapatkan penjelasan tentang peran PMI dalam membantu korban bencana, konflik, dan krisis kesehatan. Siswa juga diajak untuk melihat fasilitas dan peralatan yang dimiliki PMI, seperti ambulans, tenda, perahu karet, dan alat kesehatan.
Mereka juga berkesempatan melihat langsung proses donor darah.
Nantinya, apa yang diperoleh siswa pada kegiatan kunjungan ini akan dipresentasikan kembali di sekolah di hadapan guru dan siswa lainnya.
PMI, kata Daeng Ical, merupakan organisasi yang siap siaga, baik pada saat terjadi bencana maupun pada saat situasi normal. Daeng Ical menambahkan, pada saat terjadi bencana, relawan PMI memiliki waktu maksimal 6 jam untuk tiba di lokasi untuk memberikan pertolongan.
“Kita punya waktu 6 jam untuk tiba di lokasi bencana,” kata pria yang telah menjabat selama 17 tahun sebagai Ketua PMI Kota Makassar ini.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Keagamaan, Muhammad Amir, S.H.I. yang mendampingi siswa dalam kunjungan tersebut menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari pihak PMI Kota Makassar. “Terima kasih PMI Kota Makassar telah menerima kami dengan baik,” kata Muhamamd Amir.
Muhammad Amir mengatakan, belajar di PMI Kota Makassar adalah pengalaman yang berharga bagi siswa. Dengan mengajak siswa berkeliling melihat bagaimana proses darah didonorkan hingga siap ditransfusikan kepada yang membutuhkan, menjadi pengalaman belajar yang luar biasa bagi siswa.
“Ini tentu adalah pengalaman yang sangat berharga, luar biasa bagi anak-anak kita karena mereka melihat bagaimana proses (donor dan transfusi) itu dilakukan,” kata Amir.