Luwu Utara, daulatrakyat.id — Kelompok Kerja Guru (KKG), kecamatan Bone-Bone menggelar workshop projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) di aula UPT SDN SDN 223 Sidomukti Sabtu (02/09)
Workshop dibuka langsung oleh kepala korwil pendidikan kecamatan Bone-Bone Agussanto. Turut hadir pula pengawas tingkat SDN kecamatan Bone-Bone Hj. Husdiati, para kepala sekolah dan guru se-kecamatan Bone-bone
Agussanto mengatakan, kegiatan ini kegiatan Workshop P5, karena kita baru masuk implementasi kurikulum merdeka (IKM), di sekolah mereka belum paham itu namanya P5, bagaimana itu P5 kapan dilaksanakan.
“Dengan adanya kegiatan ini supaya mereka lebih paham dan mengerti agar bisa dilaksanakan dan di terapkan di sekolahnya masing-masing,”kata Agussanto.
Menurutnya, teorinya tidak terlalu tapi kita lebih fokus ke implementasi. Karena implementasi langsung ke siswa untuk untuk melakukan kegiatan
“Jadi siswa langsung diajarkan terutama misalnya ada siswa yang karakternya menurun, jadi itu bagaimana diupayakan agar bisa berkarakter kembali dengan baik,”kata Agussanto
“Kemudian nantinya ada juga materi yang bersifat holtikultura, supaya siswa bisa mempunyai karya. Misal disekolah apa yang bisa mereka buat agar dirasakan oleh masyarakat dilingkungan sekolahnya, seperti mereka bisa buat pupuk kompos dan itu bisa dipelajari disitu,”terangnya
Sushantie, S.Pd, M.Pd., selaku narasumber memaparkan, pembelajar sepanjang hanyat dan pengajar sepanjang hanyat yang memiliki kompoten dan karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kenapa ini penting..!, tidak bisa kita pungkiri bahwa karakter yang mengacu kepada nilai-nilai Pancasila sedikit demi sedikit kita melihat itu agak menipis agak sedikit tergores oleh pengajuan zaman
“Mari kita giring anak-anak kita ke leluhur nilai-nilai Pancasila. Pernyataan ini memegang kata kunci terutama pelajar sepanjang hanyat. Ini tugas kita bersama tidak perlu menyalakan orang tua, tidak perlu kita menyalakan lingkungan, ini adalah tugas kita bersama,”papar Sushantie selaku narasumber pada kegiatan tersebut
Sementara itu kepala korwil pendidikan kecamatan Tanalili Maing, S.Pd., yang sempat hadir pada kegiatan tersebut mengatakan, setelah selesai melaksanakan tugas kita sebagai guru P5.
“Mudah-mudahan setelah kita mendengarkan penjelasan-penjelasan bahkan jawaban-jawaban dari narasumber kita dapat direalisasikan,”kata Maing sebelum menutup kegiatan tersebut.
Lebih lanjut Maing menjelaskan, karena berbicara P5 ini tentunya projects, ini bukti nyata mengolah sesuatu yang terbuang bisa dijadikan sesuatu yang bisa berfungsi
“Olehnya itu dengan harapan setelah selesai melakukan kegiatan workshop ini mudah- mudahan setelah kita kembali ke satuan pendidikan masing-masing bisa kita lakukan dan dapat kita laksanakan dengan baik,”jelasnya
Dirinya menyarankan agar para peserta bisa mengambil nomor ponsel narasumber
“Ketika itu masih remang-remang atau belum tahu silahkan kita ambil nomor ponselnya narasumbernya, supaya bisa kita komunikasi dengan baik,”kuncinya.(jal/dr)