MAROS.DAULATRAKYAT.ID.Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengajak peneliti Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung (SAPPK ITB) mengelilingi kawasan Tokka Tena Rata di Kabupaten Maros, Jumat (28/07/2023).
Mereka adalah Aswin Indraprastha Wakil Dekan Akademik SAPPK ITB, Andry Widyowijatnoko Ahli Bambu Kelompok Keahlian (KK) Teknologi Bangunan SAPPK ITB, serta Lily Tambunan dan Robby Dwiko Juliardi yang juga Dosen dan Peneliti KK Teknologi Bangunan Pordi Arsitektur SAPPK ITB.
Dosen dan Peneliti KK Teknologi Bangunan Arsitektur SAPPK ITB Lily Tambunan melihat ada potensi di Tokka Tena Rata yang bisa digali untuk dijadikan kawasan pemanfaatan tanaman bambu.
Kata dia, rencana ini juga sejalan dengan visi Wali Kota Makassar Danny Pomanto yang ingin menjadikan Tokka Tena Rata sebagai kawasan pusat penelitian baik di bidang sosial maupun teknologi.
“Kita masuk ke Tokka ini karena melihat ada potensi yang luar biasa RTH di Sulsel dekat Makassar dan ini juga sama dengan visi pak wali menjadikan Tokka sebagai pusat sains, malah semua penelitian terkait sosial, budaya dan teknologi beliau akan kembangkan di sini,” kata Lily Tambunan.
Dalam pengembangan Tokka menjadikan kawasan pemanfaatan tanaman bambu, SAPPK ITB akan menggandeng beberapa pihak salah satunya Universitas Hasanuddin.
“Ke depan kita akan mengembangkan sebuah rencana jangka pendek yaitu zonasi hutan bambu di Tokka di mana tanaman bambunya diambil dari berbagai daerah dan negara. Rencananya akan ada satu atau dua bangunan di sini yang akan kita buat sebagai percontohan,” tuturnya.
Tidak hanya itu, tim peneliti SAPPK ITB saat ini sementara memperkenalkan bambu sebagai pengganti batu bata dalam membangun rumah.
“Itu sementara kita bangun rumah dengan dinding bambu plester di Tanjung Dapura Makassar,” ujarnya.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyambut baik pengembangan Tokka Tena Rata menjadi kawasan pemanfaatan tanaman bambu.
Apalagi Andry Widyowijatnoko merupakan ahli bambu yang sudah sering diundang dalam berbagai pertemuan tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia.
“Sayang sekali kalau kita tidak belajar dari beliau. Makanya Tokka ini saya usul menjadi sentra bambu, bukan hanya menanam bambu tapi juga mengolah menjadi kontruksi rumah, kontruksi menarik yang futuristik, dan kuat,” ucap Danny Pomanto.
Dengan rencana pengembangan Tokka Tena Rata menjadi kawasan pemanfaatan tanaman bambu, ia berharap lokasi ini bisa menjadi tempat untuk melakukan capacity building atau training bagi anak-anak muda Makassar.
“Ini supaya mereka (anak-anak muda) bisa mengolah bambu dengan baik. Di sini juga banyak hutan bambu,” ujarnya.
Katanya, ini merupakan bentuk kerja sama antara Pemkot Makassar dengan SAPPK ITB. Termasuk dengan Universitas Hasanuddin.
“Khusus ITB ini, kita kerja sama dengan Pemkot Makassar dan Universitas Hasanuddin,” tutup Danny Pomanto. (*)