Luwu Utara, daulatrakyat.id — Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menghadiri panen perdana kelapa sawit program PSR yang dirangkaikan dengan halal bin halal di perkebunan kelapa sawit kelompok Tani Lele Sarana di desa Meli, kecamatan Baebunta, Senin (29/05/2023)
Panen Perdana Kelapa sawit dengan tema”Petani Sawit Rakyat (PSR) Maju Masyarakat Sejahtera”
Bupati Indah dalam sambutannya, mengucapkan puji syukur petani sawit telah melakukan panen perdana sawit PSR.
“Alhamdulillah tentu kita bersyukur, kita sama sama melakukan seromoni panen perdana petani sawit. PSR sudah bergulir beberapa tahun yang lalu, kita sudah mendapatkan hasilnya.”ucap Indah dalam sambutannya
Indah mengatakan, kalau masih ada kelompok tani yang punya lahan kelapa sawit masuk dalam kategori miskin itu terlalu. Sejak tahun akhir 80 an sawit sudah ada di Luwu belum terbentuk Luwu Utara
“Sektor perkebunan ini yang menyumbang kontribusi yang cukup besar terhadap PDRB kabupaten Luwu Utara berdasarkan data BPS. Untuk sektor perkebunan lebih dari 22 % SRnya terhadap PDRB kabupaten Luwu Utara yang paling besar tiga komoditi adalah perkebunan kelapa sawit,”kata Bupati perempuan yang pertama di Sulsel ini
“Kalau bantuan pupuk memang menjadi PR bersama karena negara menganggap petani kelapa sawit tidak perlu lagi di subsidi, maka kebijakan pusat tidak ada lagi subsidi untuk petani sawit,”sambungnya
Indah menuturkan, pantas untuk berterima kasih kepada Pak Dirjend dan jajaran pemerintah propinsi, APKASINDO Sulsel dan segenap pemangku kepentingan di bidang sektor perkebunan kelapa sawit, ini kerja kolaborasi tidak berhenti sampai di sini
“Kita berharap BPPKS membantu pemerintah daerah. Bukan pemerintah daerah tidak mau membangun, kita tau anggarannya sangat terbatas apalagi kebijakan mulai berlaku tahun ini,”tuturnya
“Anggarn yang kita miliki sangat menantang pemerintah daerah mempercepat laju pembangunan, maka besar ruang kita untuk mengambil bagian akselerasi pembangunan daerah. Untuk itu mohon dukungan kita semua walaupun ini sukses tidak berhenti sampai disini masih banyak PR kita,”pungkasnya
Sementara ketua Apkasindo Sulawesi Selatan, Ir Badaruddin Puang Sabang mengungkapkan, saya dapat informasi bahwa mereka dapat itu satu hektar satu ton ini baru umur dua tahun lebih.
“Artinya bahwa benih yang digunakan itu benih unggul, bukan hanya benih unggul tapi bersertifikat dan berlabel itulah tujuan kita yang harus terpenuhi di dinas pertanian.
Badaruddin menyebutkan, di Sulawesi Selatan ini sudah ada lima kabupaten yang menanam kelapa sawit, yaitu kabupaten Luwu Utara, Luwu Timur, Wajo, Sidrap dan Pinrang luasnya kurang lebih 28.000 ribu hektar.
“16.000 hektar di Luwu Utara, kurang lebih 9.000 hektar ada di Luwu Timur, kurang lebih 2.000 hektar di wajo, Sidrap dan Pinrang kurang lebih 1.000 hektar, dulu kita sudah mendapatkan hasil PSR tersebut,”tutupnya.(akz/jal/ dr)