Luwu Utara, daulatrakyat.id — Ukiran dari limbah kayu dengan berbagai bentuk yang menarik dan indah terpajang di Stand Kecamatan Baebunta Selatan (Bansel) pada Pameran UMKM dan Potensi Daerah. Kerajinan seni ukir ini menjadi salah satu daya tarik pengunjung pameran yang merupakan rangkaian kegiatan Masamba Affair Festival (MAF) 2023.
Yang membuat karya seni ini makin disukai pengunjung adalah pembuatnya yang merupakan seorang penyandang disabilitas. Meski memiliki keterbatasan, tetapi sang pemilik karya seni seperti tak punya batas dalam menciptakan berbagai karya seni ukir lainnya. Ia pun mendapat panggung untuk memamerkan hasil karyanya tersebut.
Adalah Yadar (31), warga Dusun Lasumba Desa Muktitama Kecamatan Baebunta Selatan (Bansel). Usahanya tersebut ia rintis sejak 2019. Meski baru 4 tahun merintis usaha kerajinan ukir, tetapi kemahiran Yadar dalam menggambar sudah terlihat sejak ia duduk di bangku SD. Hal ini diungkap ayah Yadar melalui Camat Bansel, Ikhdiani.
“Dari kecil memang pintar menggambar, tetapi kalau untuk mengukir itu dimulai sejak 2019,” ungkap Ikhdiani, Kamis (11/5/2023), di Stand Pameran Bansel yang berlokasi di jalur dua depan Rujab Bupati. Dikatannya, kemahiran Yadar mengukir tidak melalui proses pelatihan, melainkan secara otodidak. Mengingat dia punya bakat menggambar sejak kecil.
“Tidak ada yang ajari, timbul dari pemikirannya saja. Sesekali dia melihat YouTube,” jelas dia, seperti yang diutarakan orangtua Yadar kepada sang camat perempuan tersebut. Bahkan, kata dia, Yadar membuat karya seni, tidak butuh contoh, melainkan timbul dengan sendirinya. “Dia tak perlu contoh barang. Kalau mau buat, timbul sendiri di pikiranya,” terangnya.
Tentunya Yadar tak ingin usahanya hanya berjalan di tempat. Dia juga butuh pendampingan yang tepat agar usahanya terus berkembang. Orangtuanya juga berharap, Yadar mendapatkan pendampingan dan pembinaan agar kemampuannya terasah lebih baik lagi.
“Informasi yang kami dapatkan dari Pemerintah Desa Muktitama dan TKSK Kecamatan Bansel bahwa yang bersangkutan ini sudah ditawarkan untuk mengikuti pelatihan di Balai Pelatihan Makassar agar kemampuan mengukir dia bisa lebih baik lagi, sehingga usaha kerajinannya bisa lebih berkembang,” ungkapnya.
Tak kalah pentingnya, lanjut Ikhdiani, pihak pemerintah desa juga telah mengusulkan agar Yadar segera mendapatkan bantuan peralatan ukir. Dengan begitu, Yadar yang memang dikenal sangat pemalu ini dapat mengembangkan usahanya, sehingga ia pun bersama keluarganya mendapatkan kehidupan yang lebih lagi di masan mendatang.
“Semoga Yadar mau diajak ikut pelatihan. Soalnya yang bersangkutan belum pernah pisah dari orangtuanya. Namun, apabila dia tidak mau dilatih, insya Allah, bantuan seni ukir tetap akan kita usulkan,” ucap Ikhdiani menjanjikan bantuan peralatan seni ukir tersebut.
Diketahui, putra pasangan Yaser-Mariati ini baru mendapatkan wahana untuk memamerkan karyanta kepada khalayak. “Baru di Expo UMKM ini, ia mau diajak pemerintah desa untuk mempromosikan karyanya. Selama ini ia malu dan tak mau pisah dari orangtuanya. Jika tertarik karya Yadar, bisa menghubungi nomor 082190386670,” tandasnya. (lh/jal/dr)