MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Pasca Pandemic Covid 19 sejumlah industri pariwisata mengalami mati suri seperti perusahaan travel,perhotelan dan maskapai penerbangan semua terpuruk saat pandemic.
Atas dasar itulah Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Makassar kembali menggelar Direct Sell di Ambon ibukota provinsi Maluku pada tanggal 11 sampai dengan 14 Mei 2023 pekan ini.
Hadir 30 Sellers dengan sistem transaksi Bussines to Bussines untuk menjual seluruh potensi pariwisata yang ada di Makassar seperti mice,kegiatan event,destinasi kuliner dan belanja, beberapa wahana-wahana baru yang ada di Makassar dan sejumlah destinasi wisata lainnya yang ada di Makassar.
Ketua BPD PHRI Anggiat Sinaga mengatakan sejumlah hotel-hotel yang tergabung dalam PHRI di Makassar bakal menyiapkan harga special promo seperti yang pernah dilakukan saat penyelenggaraan Direct Selling di Yogyakarta Provinsi Jawa Tengah yang mencapai target transaksi sebesar Rp1,8 Miliar.
Ia berharap penyelenggaraan Direct Selling di Ambon tahun ini makin banyak karena didukung dengan Dinas Pariwisata dan Asita.
“Kami berterima kasih kepada Dispar yang telah memberikan kepercayaan kepada kami dengan memberi ruang terdepan pada kami dan ini adalah kolaborasi yang tepat untuk terus menggeliatkan industri pariwisata”ujar Anggiat.
Didi Leonardo Manaba Ketua DPD Asita Sulsel mengatakan kesyukuran karena sudah dua tahun ini Dispar dan Asita menggelar Direct Selling.
“Saya kira kita butuh gerakan cepat pasca pandemi dan untuk mendorong kunjungan pariwisata dibutuhkan tatap muka atau Direct untuk meyakinkan mereka melakukan segala aktivitas yang identik dengan tourism dengan menjadikan event-event sebagai amunisi dalam mendongkrak kunjungan pariwisata.Ambon dan Kawasan Timur Indonesia lainnya adalah sasaran kita,Makassar jualan kita Mice kita bisa shopping di Makassar,kami dari Asita siapkan paket wisata sesuai dengan Paket yang ditetapkan oleh Dispar tentunya dispport dengan mitra lain seperti Hotel dan Airlines,”kata Didi.
Adapun program yang dicanangkan oleh Dispar tersebut Asita paketkan lebih simple dengan beragam promo diskon yang disiapkan oleh masing-masing seller.
“Kita pastikan Paket wisata yang dijual betul-betul sudah include dengan paket wisata lainnya seperti Spernonde atau objek wisata lainnya yang ada di Makassar.Setiap paket wisata yang dijual tentunya melihat karakteristik dari masing-masing daerah untuk menyesuaikan paket yang dijual oleh 30 Seller tersebut.
Direktur Utama PT F8 Indonesia Sofian Setiawan mengatakan tahun ini adalah yang kedua F8 akan diselenggarakan pasca pandemic covid19.artinya Makassar sudah aman dari covid dan Makassar juga sudah siap dengan imegnya ditambah semakin banyaknya event dan konser-konser musik yang sudah banyak di gelar.Seperti tahun lalu F8 juga selalu dilibatkan pada event direct selling dengan harapan tahun ini
F8 bisa menghadirkan banyak orang termasuk dari Maluku (Ambon)
“F8 punya daya tarik sendiri untuk dijual karena beragam hiburan dan destinasi buatan yang akan dipamerkan disana ,kedepannya F8 siap jadi bapak angkat untuk tetap bergandengan dengan Dispar Makassar,”ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Makassar HM Roem mengapresiasi sejumlah stakeholder yang akan berpartisipasi pada penyelenggaraan Direct Sell nantinya.
“Dari penjelasan sejumlah industri diata jelas kalau kami dari Dinas Pariwisata selalu siap menjadi penggerak utama penyelenggaraan Direct Selling ini.Sebelumnya khan kita sudah selenggarakan di empat kota 4 kota (Jakarta,Bali,Surabaya dan Yogyakarta)
dan bersyukur tahun ini peserta bertambah dengan jumlah jumlah yang lebih besar jadi sangat berkaitan untuk penjualan produk kita di Makassar,tentunya
sangat berdampak dengan industri lainnya,”ujar Roem saat menggelar Prescon di Hotel Claro Makassar Rabu (10/5/2023).
Diketahui tahun ini ada 150 industri yang akan datang ke Ambon dengan melakukan aktivitas mice.
“kita juga ingin mengajak sejumlah mitra lain yang bisa menfasilitasi akomodasi pengunjung dengan target 1,4 Miliar wisatawan Nusantara,”sebutnya.
Diakui Roem selama 2 tahun industri pariwisata mulai bergeliat
banyak event yang diselenggarakan di Makassar dengan konsisten.
“Event ini juga merupakan bentuk dukungan nyata dari industri pariwisata.Khusus F8,event nasional yang sudah masuk dalam 10 agenda Kementrian Pariwisata, kita punya target sendiri secara bisnis untuk dicapai bersama F8 yang sudah ditetapkan begitu juga dengan event-event lain yang sudah banyak kita selenggarakan,”jelas Roem
Adapun target selling dievent ini baik secara bersama maupun dari hotel-hotel lain melakukan sales call khusus penyelenggaraan di Yogakarta transaksi sukses meraup hampir Rp 1 Miliar.
Khusus event B to B Direct Selling di Ambon yang akan datang panitia penyelenggara menargetkan transaksi sebesar Rp 2,2 Miliar.Sedang Asita sendiri tidak mematok target.(nin)