MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Jika pemerintah memberikan banyak syarat khusus pada pengusaha dalam melakukan penyelenggaraan perjalanan travel, haji dan umrah tentunya akan menjadi momok sendiri bagi mereka pasca dunia diguncang pandemic covid19 yang mematikan pelaku usaha travel haji dan umrah hal.
PT Prima Unggul Global selaku penyelenggara travel haji dan umroh tentunya berharap tidak ada kesulitan dalam memberangkatkan jamaahnya.
Alhasil PT Prima Unggul Global selaku Travel Umrah and Haji kali ini kembali menyiapkan berbagai paket umrah untuk pemberangkatan mulai Agustus tahun ini.
Adapun paket-paket tersebut bisa dipilih jamaah sesuai keinginan dan kemampuan masing-masing.
Untuk paket 12 hari Prima Unggul, jamaah akan langsung di ajak ke Madinah dan akan menginap di hotel berbintang 3, 4 ataupun 5 yang dapat di pilih sesuai paket tournya
Untuk paket dimulai dari harga Rp30.100.000, Rp32.700.000 hingga Rp 36.200.000. Fasilitas lain yang bisa di dapatkan adalah Ziarah Taif, Ziarah Museum Wahyu, Jabal Magnet, museum Alquran dan tiga kali umrah.
Ada juga paket 13 hari dimana jamaah bisa merasakan dua kali jumat di tanah suci. Umroh di mulai di Madinah dan menginap di hotel bintang 3, 4, atau bintang 5 sesuai paketnya. Harga paket dimulai dari Rp. 30.600.000, Rp 33.700.000 hingga Rp.37.600.000 dengan fasilitas tour yang sama dengan paket 12 hari.
Manager Operasional PT Prima Unggul Global, Nur Jannah menjelaskan pihaknya terus memberangkatkan jamaah sebanyak empat kali pemberangkatan setiap bulan.
Diketahui Prima Unggul sukses memberangkatkan 3500 jamaah dengan target musim haji dan umrah tahun depan sebanyak 5000 yang dimulai pada Agustus tahun 2023 ini.PT Prima Unggul senantiasa memaximalkan pelayanannya.
Para jamaah tersebut didominasi berasal dari Makassar,Gowa, Takalar dan Bulukumba.
Ia berharap kebijakan pemerintah dengan memberikan kemudahan pada jamaah dan travel dalam melakukan perjalanan haji maupun umrah.
Sementara itu Wakil Ketua Umum DPP Amphuri M.Azhar Gazali mengatakan sejauh ini belum ada kebijakan pemerintah yang memberatkan jamaah dan travel selain imbauan Beacukai terkait masalah kedatangan internasional yang diperketat karena kebiasaan jamaah yang suka membawa barang dagangan hingga over bagasi.
Keluhan yang sama pula dirasakan oleh petugas maskapai terkait barang bawaan jamaah yang dinilai mempengaruhi keamanan pesawat meskipun ada kelonggaran dari pihak maskapai dalam hal bagasi.
“Sebenarnya niat jamaah untuk membeli oleh-oleh sebenarnya baik tapi jangan sampai over bagasi yang jadi keluhan petugas maskapai jika barang bawaan jamaah hingga berton-ton karena untuk menjual kembali barang yang dibeli di tanah suci mekah,”ujarnya
Ia juga berharap ada satgas dari kementrian agama untuk mengawasi travel nakal yang tidak memiliki izin namun tiba-tiba menjual paket promo gila-gilaan dibawah harga dimana standar umrah saat ini yakni Rp30 juta perorang.
“Sudah ada kasus yang terjadi akibatnya banyak calon jamaahnya yang dirugikan karena termakan harga murah akhirnya tertipu,bahkan kami pun dirugikan dengan harga murah yang ditawarkan tersebut,jadi masyarakat harusnya bisa memilih mana travel yang memiliki standar dan kualitas layanan dengan harga yang sesuai dan mana travel abal-abal,masyarakat harusnya berkaca dari kasus Abu Tur kemarin,”imbuhnya
Imbasnya juga terjadi persaingan usaha yang tidak sehat antar travel yang berizin dan yang tidak berizin.Pemerintah harus ketat dalam soal perizinan karena jika bermasalah Kemenag tidak bisa mencabut izin karena travel itu tidak ada izinnya.
“Harapan kita kebijakan pemerintah berpihak pada masyarakat dan tidak mempersulit jamaah dan travel efeknya jamaah dipersulit kami dari travel pun otomatis akan kesulitan,”pungkasnya.(ninaannisa)