
Luwu Utara, daulatrakyat.id — Kepala UPT. Puskesmas Tanalili Dewi Rosiana Saputri Nur,S.kep.Ns bersama pemerintah kecamatan Tanalili menggelar sosialisasi upaya percepatan penurunan Stanting.
Kegiatan berlangsung diaula Kantor Desa Sidobinangun, kecamatan Tanalili, Jumat (24/02/2023). Dihadiri oleh, camat Tanalili Ir. Andi Suryanti, Kepala Desa Sidobinangun Sappe Toding, beserta aparatnya, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala KUA kecamatan Tanalili atau yang mewakilinya, Ibu kader Pos Yandu, tokoh-tokoh perempuan desa Sidobinangun dan anak-anak mahasiswa KKN Uncok Palopo
Kapus Dewi menuturkan, dirinya baru dua bulan aktif di Puskesmas Tanalili. Ia dikasih tugas dan tanggung jawab sebagai kepala Puskesmas
“Saya baru di Puskesmas Tanalili, baru aktif dua bulan, dikasih tugas dan tanggung jawab sebagai kepala puskesmas Tanalili, semoga kehadiran saya bisa membawa yang terbaik untuk Puskesmas Tanalili,”tuturnya
Sebagai orang nomor satu di Puskesmas Tanalili, Dewi akan mewajibkan semua pegawai Puskesmas Tanalili yang berstatus ASN dan non ASN untuk mengedepankan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun)
“Ketika melayani masyarakat harus senyum, harus menampakkan keramatamahan, karena itu modal utama untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jangan sampai masyarakat yang datang sakitnya cuman satu, pulang dari puskesmas sakitnya bertambah jadi dua,” terang Dewi yang juga Ketua PPNI Luwu Utara
Dewi mengatakan, sebelumnya itu tidak ada namanya lintas sektor desa, yang ada lintas sektor kecamatan. Kenapa kita upayakan mengadakan seperti ini, karena kita berharap lebih terfokus ke penanganannya ini persoalan
“Kita lebih fokus apa yang sebenarnya yang terjadi ini didesa, apa rencana yang mesti kita lakukan untuk tindak lanjutnya, yang mesti dilakukan. Kenapa kita ke lintas sektor ini, karena semua unsur yang terkait kita libatkan, persolan Stunting ini bukan persoalannya kesehatan saja, tapi persoalannya semua orang,”tandasnya
“Harapannya yang pertama bukan hanya persoalan Stunting, yang kita cegah dan bisa kita lakukan percepatan penurunan angkanya, kita harapkan juga persoalan-persoalan lain yang ada didesa, khususnya kesehatan kita bisa selesaikan dengan cepat,”kuncinya.
Sementara itu camat Tanalili Ir. Andi Suryanti mengatakan, tempat yang paling baik untuk mendeteksi Stunting itu adalah di Pos Yandu, makanya kita harapkan sasaran Pos Yandu itu dimaksimalkan, sementara ini adalah program pemerintah secara nasional, kita sama-sama tahu bahwa sasaran Stunting adalah bagian dari masyarakat yang menerima bantuan dari pemerintah desa maupun pemerintah kecamatan.
“Supaya ada umpan balik jangan masyarakat hanya menuntut bantuan, sementara tidak memperhatikan kewajibannya. Jadi makanya itu yang kita tegaskan masyarakat yang merupakan sasaran pos Yandu, yang tidak hadir sudah berturut turut dua kali tidak datang ke Pos Yandu saya minta kepada Kepala desa untuk dicoret namanya didalam penerima bantuan,”tandasnya.(jal/dr)