MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID. Perkembangan Ekonomi Regional saat ini memasuki tahun 2023, kini bergeser dari pandemi ke tekanan ekonomi global. Di sebutkan pula jika inflasi global melonjak akibat gangguan supply (supply disruption).
Kondisi demikian diakibatkan adanya pandemic Covid19 dan kondisi Geopolitik Dunia yakni perang antara Rusia dan Ukraina yang tak kunjung mereda.
Ditambah kombinasi dengan excessive stimulus fiscal dan moneter sebelum pandemic di negara maju.
Dampak dari tekanan tersebut banyak negara yang diprediksikan bakal mengalami krisis ekonomi global pada tahun ini.
Hal itu dipaparkan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Sulsel, Supendi saat menggelar konferensi pers menyoal kinerja APBN regional Sulawesi Selatan di Strasa Cafe & Resto, Jl Bawakaraeng, Makassar (26/1/2023).
Kendati ada kekhawtiran namun Kemenkeu Angin Mamiri tetap optimis dalam menghadapi ancaman resesi tahun 2023
Hadir pula Kepala Kanwil DJBC Sulbagsel Nugroho Wahyu Widodo, Plt Kepala Kanwil DJKN Sulseltrabar Chairiah, dan Kepala Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan Kanwil DJP Sulselbartra Soebagio dan puluhan jurnalis Makassar hadir dalam acara tersebut.
Supendi memaparkan pihaknys tetap optimis secara nasional dan secara khusus regional Sulawesi-Selatan, dapat tetap stabil dan mampu mengatasi ancaman resesi.
Adapun pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan secara konsisten di sebutkan tumbuh positif menuju target pemerintah. Kinerja positif hampir di semua sektor usaha dan komponem pengeluaran menguatkan optimisme ekonomi Sulsel tetap tangguh menghadapi tren pelemauan ekonomi global.
Disebutkan Supendi bahwa sejumlah realisasi kinerja jajaran Kemenkeu Angin Mamiri yang salah satunya adalah realisasi penerimaan pajak Kanwil DJP Sulselbartra untuk pertama kalinya mengalami peningkatan signifikan.
“Pendapatan kita over target dan tembus menjadi 124 persen lebih,”pungkasnya.