MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Awal tahun 2023 ini sekolah Islam Athirah mulai membuka, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), sejak Rabu 4 Januari 2023.Pembukaan pendaftaran murid baru bertabur promo dan diskon untuk calon siswa-siswi Athira disemua cabang.
Adapun untuk pelayanan pembukaan resminya akan dilakukan pada 10 Januari 2023. Hal tersebut disampaikan, H. Syamril, S.T, M.Pd, Direktur Sekolah Islam Athirah.
“Untuk target peserta didik baru untuk tahun 2023 disebutkan Syamril sebanyak 920 siswa, untuk tingkat TK menargetkan 100 siswa, SD 210 Siswa, SMP 290 Siswa, dan SMA 320 Siswa. Berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya menargetkan 850 Siswa,”ujarnya.
Diketahui penerimaan tahun ini ada peningkatan jumlah penerimaan siswa baru dimana ada peningkatan dari tahun sebelumnya 850 siswa, dan tahun ini 2023 ditargetkan 920 iswa,
Selain itu, untuk jalur pendaftaran PPDB tahun ini, masih menggunakan sistem pendaftaran online maupun jalur offline. Di Athirah juga ada sekolah reguler dan boarding, tahun ini kembali dibuka kelas khusus tahfidz.
“Untuk proses pendaftaran kami membuka secara online dan langsung. Kalau untuk pelayanan langsung, kami akan menyiapkan tempat khusus dan langsung dilayani. Selain itu, pendaftar juga akan dibantu hingga pendaftaran berakhir. Kami juga menyiapkan banyak sekali pelayanan, jadi kami menyiapkan pelayanan yang tepat dan cepat,” tambah Ibnu Hajar, Ketua Panitia PPDB Sekolah Islam Athirah 2023-2024.
Dijelaskan olehnya, untuk wilayah Kajaolalido, akan disiapkan ruang multimedia, berupa bioskop besar dan tahun depan sudah bisa digunakan,” ujarnya.
Ibnu Hajar mengungkapkan, Sekolah Islam Athirah juga menyiapkan kelas untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Saat ini sudah ada sekitar 40 anak yang dididik dengan metode khusus.
Adapun diskon untuk karyawan Kalla Group,untuk PNS dan untuk siswa yang merupakan siswa yang berasal dari TK,SD,dan SMP jika ingin lanjut ke Athira lagi maka akan mendapatkan diskon khusus Rp 1 juta sampai dengan Rp1,5 juta.
Syamril juga menambahkan ditahun 2023 ini pihaknya optimis Athira mampu melewati isu ancaman resesi.
“Isu resesi saya kira Sulsel khususnya dan Indonesia pada umumnya merupakan daerah yang bahan bakunya tidak bergantung negara luar seperti pertanian, perkebunan dan pertambangan semua ada di Indonesia dimana para pengusaha kita yang notabene orang tua siswa banyak yang berasal dari sektor tersebut,”ungkap Syamril.
Kendati demikian kata dia pihaknya tetap waspada dengan tetap berhati-hati alias wait and see dengan kondisi ekonomi global saat ini.(ninaannisa)