MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Setiap pelajar selalu ingin mengekspresikan apa yang ada dalam diri mereka. Menikmati setiap proses yang mereka ingin lakukan. Menempah hobi yang menjadi kesenangan mereka. Termasuk hobi dalam olahraga futsal.
Itulah yang dilakukan para murid dari SMAN 1 Enrekang Sulawesi Selatan, saat mengikuti turnamen futsal vol. II Se-Sulawesi Selatan-Barat yang diadakan oleh SMAN 4 Pare-Pare mulai 16-20 Desember 2022. Dari perjalanan yang agak sulit mulai dari persiapan hingga membuahkan hasil yang sempurna keluar sebagai juara 1 dalam turnamen tersebut.
Patut disyukuri atas kerja keras yang dilakukan generasi yang berjuang menempah hobi mereka. Kapten dari SMAN 1 Enrekang, Amra saat dikonfirmasi via sosmed menyampaikan “ini berkat proses kami selama ini dan jelas ini kerja-kerja tim, orang tua yang memberi support dan terutama pelatih kami, mulai dari latihan hingga sampai mendapatkan juara 1 didua turnamen dalam waktu dekat ini, serta beberapa guru yang support penuh.”
Yakin bahwa setiap proses yang dilakukan selalu berbuah manis jika dinikmati bersama. “Saat dapat info kalau ini adik-adik mau ikuti turnamen di Pare-Pare, saya sangat support karena saya yakin proses pengembangan diri itu bukan hanya dalam kelas tapi di luar juga, karena saya yakin mental itu ditempah dalam bersosial lewat pengembangan hobi dan saya selalu sampaikan, ikuti setiap turnamen yang ada terutama di luar Enrekang.” Wildan sebagai pelatih dari SMAN 1 Enrekang dihubungi lewat via sosmed.
“Perjuangan adik-adik ini mengikuti turnamen termasuk rumit karena mulai dari izin sekolah, biaya harus kumpul-kumpul sendiri, cari rumah keluarga untuk nginap selama turnamen hingga berjuang dalam lapangan tanpa pemdapingan pihak sekolah, ini jelas hanya kerja tim mereka yang ingin berproses serta dukungan dari keluarga mereka terutama yang jauh-jauh langsung otw dari Enrekang datang saat dapat kabar masuk final, namun kami selalu patut bersyukur walaupun ada sedikit rasa kecewa secara pribadi, mudah-mudahan ini menjadi dorongan buat kita semua terutama para tenaga pengajar untuk selalu memberikan dorongan pada generasi yang ingin berproses.” Sambung Wildan.
Sedikit harapan bahwa support dari berbagai pihak itu harus ada pada pengembangan jati diri setiap generasi terutama para pelajar mulai dari tingkat paling rendah harus ada mulai dari orang tua, tim pengajar, orang disekitar yang mampu memberi dan terutama pemda setempat.