DAULATRAKYAT.KOLAKAUTARA.Untuk mewujudkan energi berkeadilan, pemerintah hadir melalui PT PLN (Persero) menyalurkan sambungan listrik gratis dari program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) untuk 1.046 rumah tangga yang tidak mampu di Sulawesi Tenggara.
Secara simbolis, penyalaan sambungan listrik gratis ini dilaksanakan di Desa Rantelimbong, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pejabat Bupati Kolaka Utara, Parinringi yang diwakili Asisten III Kabupaten Kolaka Utara M. Idris mengatakan listrik sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
“Listrik sudah bukan lagi kebutuhan sekunder tapi juga primer. Di era digitalisasi ini bagaimana mengakses internet kalau tidak ada listrik? Listrik bukan hanya tentang penerangan, bagaimana menyalakan radio, menggunakan kulkas dan HP kalau tidak ada listrik?,” ujar Idris.
Menurutnya, pada awal-awal 2022 sebanyak 1.345 rumah belum teraliri listrik di Kolaka Utara. Ia bersyukur Kolaka Utara kini mendapat sambungan listrik gratis dari program BPBL.
“Alhamdulillah di penghujung 2022 kita dapat bantuan BPBL, di Sulawesi Tenggara 1.046 rumah dan yang terbanyak ada di Kolaka Utara yaitu 362 rumah,” kata Idris.
Seorang penerima Program BPBL di Kabupaten Kolaka Utara, Tanihar menyampaikan rasa syukur dengan adanya pemasangan instalasi listrik gratis di rumahnya. Sebelumnya, ia menyalur listrik di rumah anaknya.
“Saya bersyukur dapat bantuan ini. Terima kasih,” ujar nenek berusia 81 tahun.
Anggota Komisi VII DPR RI, Rusda Mahmud mengatakan program BPBL terwujud dengan adanya sinergi dari berbagai pihak.
“Program BPBL ini kolaborasi kita (DPR RI), ESDM, PLN dan Pemerintah setempat. Desa yang belum mendapatkan jaringan listrik mengharapkan sekali ada listrik di sana karena listrik merupakan hal penting bagi masyarakat,” ungkap Rusda.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Wanhar mengatakan sebanyak 1.046 penerima manfaat di Sulawesi Tenggara dan yang terbanyak berada di Kabupaten Kolaka Utara yakni 362 penerima manfaat sambungan listrik gratis.
“Dari 1.046 penerima manfaat di Sulawesi Tenggara, 362 di antaranya merupakan penerima manfaat di Kabupaten Kolaka Utara,” ujar Wanhar.
Wanhar menyampaikan bahwa pada tahun 2022 ini target BPBL mencapai 80.000 rumah tangga di 22 provinsi. Namun di Tahun 2023, ditargetkan sebanyak 83.000 rumah tangga pada 32 provinsi di Indonesia.
“Target Program BPBL tahun ini terlampaui, bahkan melebihi target yakni sebanyak 80.183 rumah tangga. Tahun depan BPBL akan berlanjut dengan target 83.000 rumah tangga pada 32 provinsi,” tutur Wanhar.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager PT PLN (Persero) UID Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat Andy Adchaminoerdin mengatakan Program BPBL merupakan wujud implementasi dari energi berkeadilan.
“PLN yang memegang mandat untuk melistriki hingga ke pelosok negeri siap menjalankan amanat yang diberikan pemerintah,” ujar Andy.
Diketahui bahwa, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menargetkan 80.000 rumah tangga yang tersebar di Indonesia, bagi masyarakat tidak mampu yang tinggal di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) dan terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DKTS) menjadi sasaran program BPBL.
Setiap keluarga penerima program BPBL akan mendapatkan fasilitas seperti pemasangan instalasi listrik rumah sebanyak 3 titik lampu + 1 stop kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO); serta pengisian token listrik perdana secara gratis. Sehingga begitu pemasangan selesai, masyarakat bisa langsung menggunakannya.