MAKASSA.DAULATRAKYAT.ID.Film Like & Share melakukan pemutaran premier di Mall Panakkukang Makassar, Sabtu, (3/12/2022),hadir Aurora Ribero, Gina S Noer dan Co Produser Ochida.
Sinema garapan sutradara Gina S. Noer ini berkisah tentang kehidupan remaja. Sinopsis ceritanya berfokus pada persahabatan antara dua perempuan bernama Lisa dan Sarah. Sebagai peringatan bahwa film ini mengandung konten dewasa, dengan jalan cerita seputar dua remaja berusia 17 tahun yang terobsesi pada konten-konten pornografi.
Obsesi mereka pada pornografi, membuat mereka kecanduan dan mengalami kesepian. Like & Share merupakan hasil kolaborasi antara rumah produksi Starvision dan Wahana Kreator. Dalam Penggarapannya, Gina S. Noer tidak hanya berperan sebagai sutradara melainkan juga produser film.
Sinema bergenre drama ini dibintangi oleh beberapa aktor kenamaan seperti Aurora Ribero, Arawinda Kirana, Aulia Sarah, Jerome Kurnia, Kevin Julio, Unique Priscilla, dan Joshua Pandelaki.
Gina S Noer mengatakan film ini mengangkat isu-isu perempuan hingga layak untuk ditonton oleh orang tua dan perempuan Indonesia karena memiliki pesan khusus untuk para perempuan di Indonesia untuk lebih berhati-hati dalam bergaul.
Memberi pemahaman baru dan luas. Membantu keluarga yang mengalami pelecehan seksual. Seperti tokohnya Lisa untuk Sarah dan juga Sarah untuk Lisa.
Kata Gina, saat ini transformasi dunia kini berhadapan langsung dengan kegagapan masyarakat menghadapi kasus kekerasan seksual, sistem hukum, serta penggunaan teknologi atau sosial media dengan beradab.
“”Film ini dibuat penuh kehati-hatian, jernih, dan penuh kasih. Segala tantangan kami hadapi dengan keyakinan bahwa niat baik akan mengantarkan ke takdir terbaik untuk film ini,”ungkap Gina.
Ia berharap, film ini bisa diterima oleh masyarakat luas serta kepada pembuat kebijakan.
Lanjut kata Gina ada adegan tak biasa dibalik pesan dan edukasi yang kita sampaikan.Diakui atau tidak banyak yang terbawa emosi dengan adegan tersebut,Sekali lagi jangan liat pelaku fiksi tapi lihatlah fenomena yang banyak terjadi disekitar dan sampai sekarang belum mendapatkan perlakuan adil dimata hukum.Lewat film ini kita ingin sampaikan kepada semua pihak terkait kalau perempuan berhak mendapat perlindungan hukum dan psikologis.
“Bukan hanya untuk membuka diskusi di ranah privat, tetapi juga untuk mengawal kebijakan publik yang baik dan berpihak pada korban, terlepas apapun gendernya. karena persoalan pelik ini selalu membutuhkan kerja baik bersama,”pungkasnya.
“Alhamdulillah film ini sudah ditonton Nadiem Makarim dan istrinya.semoga setelah menonton film ini dan penonton lebih bijak dalam berkomentar,”Harap Gina.
Sementara Aurora mengaku baru dua kali datang ke Makassar.Aurora membeberkan kesulitannya selama tiga bulan sebelum dan selama proses syuting.
“Tantangannya lumayan kita belajar tiga bulan mulai dari akting sampai sexologi,”kata Aurora.
Sinopsis Film Like & Share
Film “Like & Share” bercerita dari sudut pandang Lisa dan Sarah yang diperankan oleh Aurora Ribero dan juga Arawinda Kirana. Mereka merupakan sepasang sahabat berusia 17 tahun yang duduk di bangku SMA. Sebagai Youtuber, mereka sangat gemar membuat konten-konten Autonomous Sensory Meridian Response (ASMR).
Secara definitif, ASMR adalah sensasi yang disebut bisa menimbulkan perasaan senang secara instan. Akan tetapi, konten-konten yang dibikin itu justru membuat mereka terjebak dalam kegelapan. Kecanduan ini yang akhirnya membahayakan kehidupannya.
Lisa terobsesi dengan konten-konten pornografi. Sementara itu, Sarah masih disibukan dengan hubungan tali kasih bersama orang yang punya jarak umur cukup jauh. Obsesi dan kelakuan mereka tidak disukai oleh ibu Lisa dan kakak lelaki Sarah. Akan tetapi hal tersebut tak mampu membuat mereka berdua berhenti melakukan kebiasaannya. Hingga akhirnya, mereka terjebak pada pergaulan bebas dan tidak bisa lepas dari eksplorasi seksualnya.
Selain itu, hubungan Sarah dan kekasihnya, membuat Lisa menaruh kecurigaan terhadap sahabatnya. Sarah mengira bahwa Lisa tengah dimanfaatkan oleh kekasihnya. Akan tetapi, Lisa berusaha menampik kecurigaan tersebut. Lisa dan Sarah pun terjebak pada sebuah konflik yang akan menggerakkan jalan cerita film ini.
Film ini berpusat pada kehidupan dua remaja perempuan tersebut, film ini juga berupaya mengangkat tema mengenai kekerasan seksual yang rentan dialami oleh remaja. Utamanya, kekerasan seksual di ruang digital. Salah satunya adalah konten-konten pornografi yang berkeliaran bebas di media sosial.
Beberapa adegan traumatis sekiranya dapat menjadi peringatan dan pertimbangan sebelum memutuskan untuk menonton film ini seperti adegan pemerkosaan, child grooming dan manipulasi, self harm, hingga penyebaran video atau foto privat.(ninaannisa).