Mamuju.daulatrakyat.id-
Kurang lebih 1 tahun program inklusi Gedsi di Mamuju, penting kiranya meningkatkan kolaborasi dengan stakeholder terutama media partner yang lebih konkrit dalam mendukung pencapaian target advokasi program Inklusi Gedsi Kapal Perempuan-YKPM.
Hal itu diungkapkan direktur YKPM Muliyadi Prayitno saat menggelar breefing media di M.Coffee Mamuju, Rabu Malam, 26 Oktober 2022.
Menurutnya, isu prioritas yang menjadi fokus advokasi inklusi gedsi harus terus di kampanyekan lewat media, agar publik memahami pentingnya mendorong stakeholder dalam memahami secara utuh.
Mengapa, isu inklusi sosial ini penting mendapat perhatian semua pihak khususnya pemerintah atau pengambil kebijakan.
Dalam keterangan tertulis, Muliyadi Prayitno menyebut, Sulawesi Barat umumnya , dan Mamuju khususnya, isu tindak pidana kekerasan seksual (TPKS), perkawinan anak, KDRT, partisipasi perempuan dalam perencanaan dan penganggaran masih memerlukan perhatian serius.
Karenanya, Ia mendorong pemerintah di Sulbar dan kabupaten penting merumuskan target pencapaian SDGs dalam suatu dokumen rencana aksi pencapaian SDGs terutama pada tujuan 5 kesetaraan gender, namun demikian tetap memperhatikan crosscutting pada tujuan SDGs lainnya.
Peran Media Massa
Dalam mewujudkan kesetaraan gender, disabilitas, dan iklusi sosial (Gedsi), diharapkan media partner inklusi di Mamuju sulbar akan terus memberikan dukungan, agar kolaborasi strategis ini bisa tercapai.
Karenanya, media massa yang memiliki peran strategi itu akan menjadi medium edukasi ke publik. Betapa, pentingnya dalam merespon isu prioritas terkait kesetaraan gender.
Program inklusi Kapal Perempuan – YKPM terlaksana atas dukungan DFAT Australia. Bahkan breefing media ini, hadiri para aktivis perempuan.(Lim/d)