MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Diera disrupsi merupakan era terjadinya perubahan besar-besaran pada tatanan atau system masyarakat dalam era disrupsi ini, masyarakat dipaksa untuk ikut dalam arus teknologi digital. tidak terkecuali pada perputaran infromasi terkait kesehatan.
Dampaknya adalah makin maraknya informasi yang belum diketahui keberanarannya. remaja merupakan golongan yang paling rentan menerima informasi digital karena mereka lahir ditengah kemajuan teknologi.Dalam rangka peningkatan lliterasi kesehatan digital pada remaja , sartika sebagai ketua tim dan berstatus sebagai salah satu dosen di fakultas kesehatan masyarakat universitas muslim indonesia didukung oleh lembaga pengambdian kepada masyarakat (lpkm)umi melakukan sosialisasi dan pelatihan pada siswa di sman 13 desa pucak, Kabupaten Maros pada Rabu (28/9//2022).
Kegiatan ini dilaksanakan selama sehari dengan fokus kegiatan berupa sosialisasi literasi kesehatan digital, pelatihan sederhana dalam mendeteksi berita hoaks dan diakhir kegiatan dilakukan pembentukan komunitas melek literasi yang melibatkan siswa-siswi sman 13 desa pucak
Dimulai dengan pembukaan oleh M Kasim Ukkas selaku kepala sekolah kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi oleh tim pengabdian kepada masyarakat.peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah siswa-siswi dari organisasi sekolah (osis).Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan minat literasi siswa khususnya pada kesehatan dan mampu mendeteksi serta menyaring infromasi kesehatan yang berkembang melalui jejaring internet.
Sartika, sebagai pemateri juga melatih siswa melakukan deteksi informas kesehatan dengan metode sederhana via internet dan juga memberikan penjelasan terkait berita kesehatan yang beredar saat ini dan dicurigai hoaks. selain itu, sundari sebagai anggota tim pengabdi, menginisiasi terbentuknya komunitas melek literasi kesehatan digital diantara para siswa-siswi serta menginisiasi terbentuknya akun social media (instagram) sebagai media sosialisasi kesehatan remaja.
“kegiatan ini sangat bermanfaat dan sangat dibutuhkan apalgi dengan tingkat pemakaian smartphone dan social media yang sangat tinggi khususnya pada remaja,”tanggapan dari salah satu peserta kegiatan sosialisasi ini dan juga merupakan ketua osis SMAN 13 Tompobulu.
Antusiasme peserta bisa terlihat dengan berbagai pertanyaan dan tanggapan yang diberikan kepada pemateri diakhir diskusi.