Makassar-daulatrakyat.id-Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr Setiawan Aswad, M. Dev. Plg menghimbau kepada seluruh siswa dan guru di Sulawesi Selatan untuk menghindari dan mencegah segala bentuk Tindakan kekerasan dan tawuran.
Hal ini ditegaskan saat memberikan pengarahan di hadapan siswa dan guru SMA Negeri 2 Makassar Jl Baji Gau III No. 17 Makassar, Senin 26/9 2022).
Setiawan Aswad melakukan kunjangan ke SMAN 2 Makassar untuk melihat proses pembelajaran dan memantau situasi kondusif paska insiden perkelahian.
Kadis Pendidikan Sulsel tiba di SMAN 2 Makassar, pukul 07.15 Wita, dan sedang berlangsung upacara bendera. Nampak menjadi pembina upacara Kapolsek Mamajang, Kompol Mariana Taruk Rante, SE. S.IK. MH.
Dalam arahannya, Setiawan Aswad mengajak guru dan siswa untuk menghindari dan mencegah secara diri segala bentuk tindakan kekerasan dan tawuran dengan melakukan hal-hal positif. Kegiatan ekstrakurikuler juga menjadi salah satu cara untuk mencegah tindak kekerasan bagi siswa.
Setiwan mencontohkan kegiatan olahraga atau seni salah satu cara pencegahan Tindakan kekerasan dan tawuran, menciptakan lingkungan yang nyaman, melakukan kegiatan penanaman nilai-nilai bela negara, melibatkan orang tua dalam pembinaan kesiswaan.
Intinya, kata Setiawan Aswad, siswa fokus belajar. Persiapkan diri dengan baik, karena menurutnya, ke depan persaingan semakin ketat. Banyak orang luar dari daerah, jangan sampai kita kalah bersaing, kata alumni SMAN 2 Makassar ini.
Sementara Kapolsek Mamajang, Kompol Mariana Taruk Rante, SE. S.IK, MH selaku pembina upacara pada intinya mengajak semua siswa untuk menghindari segala bentuk kekerasan dan tawuran antar pelajar.
“Ananda harus belajar lebih giat serta menjaga Kesehatan untuk mempersiapkan diri melanjutkan Pendidikan yang lebih tinggi,” ajak Mariana Taruk Rante.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala SMAN 2 Makassar, dan Kapolsek Mamajang telah berkomitmen untuk menyelesaikan masalah perkelahian dan melakukan pencegahan agar tidak lagi terjadi insiden keributan di lingkungan sekolah.
Pada kesempatan lain, Setiawan Aswad dengan tegas membantah peristiwa tindakan kekerasan fisik diduga pemukulan terhadap siswa yang dilakukan oleh salah satu oknum guru di SMAN 2 Makassar. “Pertikaian antar siswa di SMAN 2 Makassar murni insiden perkelahian, bukan pemukulan,” tegas Setiawan Aswad.
Yang benar, kata mantan Sekretaris Disdik Sulsel ini, adalah guru-guru melerai siswa yang berkelahi. Tidak ada kemudian guru yang memukul siswa. Tidak benar itu, tegasnya lagi. (humas disdik sulsel/muasri/lin)