Makassar-daulatrakyat.id- Sebanyak 96 orang Guru dan Tenaga Kependidikan mengikuti Pelatihan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) jenjang SD gelombang pertama yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel Aerotel Smile, Jl Muchtar Luthfi Makassar, Kamis (2/6 2022)
Kegiatan Asesmen gelombang I (Pertama) ini, dilaksanakan selama 3 hari, mulai hari ini tanggal 2-4 Juni, dan diikuti oleh Guru ASN dan Non ASN yang berjumlah 95 peserta yang terdiri dari 12 Kabupaten di Sulawesi Selatan.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Dr. Zulkhairil, S.STP, M.Si mengatakan bahwa pelatihan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) jenjang Sekolah Dasar (SD) bertujuan untuk memberikan pembekalan teknis pelaksanaan Asesmen Nasional kepada tenaga teknis yang berada pada sekolah dasar di Kabupaten/Kota, agar dapat memahami dan mengerti tugas dan tanggung jawab tentang pelaksaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer masing-masing di satuan pendidikan.
Lanjut Zulkhairil menambahkan, untuk mencapai tujuan dan memperoleh hasil yang diharapkan, maka pelatihan ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi dan simulasi yang berlangsung selama 3 hari.
“Diharapkan para peserta dapat memahami dengan baik tentang teknis pelaksanaan ANBK tersebut, dan diharapkan untuk segera melakukan koordinasi dan konsultasi untuk menyusun langkah-langkah konkrit dalam mempersiapkan pelaksanaan asesmen tersebut kepada tim teknis ANBK khususnya pada satuan pendidikan masing-masing di Kabupaten/Kota,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Dr. Setiawan Aswad, M.Dev, Plg dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan ANBK ini mengatakan bahwa, rona wajah pendidikan dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
“Makanya ketika kita mengukur keberhasilan pendidikan di Sulsel, angka rata-rata anak sekolah mulai jenjang dasar, menengah dan tinggi, kadang-kadang menjaga agar ini tercapai seharusnya Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi dan Perguruan Tinggi melakukan cara pandang yang sama,” ujar Setiawan Aswad, dihadapan peserta ANBK.
Selain itu Setiawan menjelaskan, kita juga tidak ingin melihat bahwa pendidikan di Sulsel tentang SD dan SMP yang berada tidak di garis continue.
“Jadi secara normatif iya kita berpisah, akan tetapi secara fungsional harusnya kita cair satu dengan yang lainnya,” jelasnya.
Ini juga menjadi persoalan tersendiri, karena kadang kala kita melakukan asesmen di SD dan SMP, seakan-akan tidak memikirkan apa yang terjadi selanjutnya, begitu juga di SMA dan SMK.
Ketika suatu waktu saya bersama dengan para Rektor di Sulsel, kemudian kita berbicara mengenai pendidikan, ketika tiba dengan isu karakter misalnya, sepertinya tidak ada kesejajaran dan kesinambungan pembentukan karakter dari jenjang ke jenjang.
“Seharusnya di Perguruan Tinggi mempunyai andil untuk membantu suatu karakter, bukan hanya di pendidikan dasar dan menengah saja. Jadi ukuran-ukuran karakter itu juga seharusnya di optimalkan ketika memasuki Perguruan Tinggi,” ungkapnya.
“Mudah-mudahan dari tahun ke tahun akan mengalami perbaikan, baik dari sisi substansi pendidikan dan pada akhirnya asesmen itu sendiri mau pun dari sisi mekanisme, instrumen, penilaian hasil pencapaian belajar itu sendiri,” pungkasnya.
Dalam kegiatan asesmen tersebut, dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Dr. Setiawan Aswad, M.Dev, Plg, Kepala Bidang GTK dan Fasilitasi Paud, Dikmas, Dikdas dan Dikti, Dr. H. Muchlis M, MM, Wakil Ketua Asesmen Nasional Sulsel, Dr. H. Sabri, M.Pd, Kasubag Keuangan dan selaku PPK Asesmen Nasional Sulsel, Arfan Tahir, S.STP, M.Adm, M.Kp, Ketua Panitia, Dr. Zulkhairil, S.STP, M.Si, Kepala UPT Pelayanan Tekkom Pendidikan, Elix, S.Pd. (humas disdik sulsel/muasri/lin)