MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Makassar bekerjasama Pusat Pengendalian Mutu BKIPM menggelar kegiatan Seminar Harmonisasi Sistem Penjaminan Mutu Pada Produk Perikanan bertempat di Hotel Dalton (29/3/2022).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas pelaku usaha dalam memahami konsep Quality Assurance sehingga mampu memberikan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan hulu-hilir untuk mendorong peningkatan ekspor ke negara tujuan.
Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid yaitu tatap muka dan daring yang dihadiri oleh instansi terkait dan pelaku usaha perikanan di wilayah Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini dibuka oleh Plt. Kepala BKIPM, Hari Maryadi. Dalam sambutannya, Hari menyampaikan tentang BKIPM yang selalu mendukung program prioritas Kementerian Kelaiutan dan Perikanan (KKP). Sebagai penjamin mutu, BKIPM harus mampu memastikan keamanan produk perikanan dari hulu sampai hilir sehingga dapat dikonsumsi dengan aman.
Selain itu, BKIPM senantiasa terus mendorong peningkatan ekspor melalui pelayanan sertifikasi yang cepat, murah, mudah diakses, transparan dan berorientasi kepada kepuasan pelanggan.
Saat ini kata dia terdapat tiga program terobosan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah dicanangkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono yaitu penerapan kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota, pengembangan perikanan budidaya yang berorientasi ekspor dan pembangunan kampung perikanan buddaya sesuai dengan kearifan lokal.
Adapun narasumber pada kegiatan harmonisasi ini adalah Kepala Pusat Pengendalian Mutu BKIPM, Widodo Sumiyanto.
Untuk memperlancar ekspor komoditi perikanan, maka Indonesia telah menjalin Kerjasama bilateral dengan beberapa negara tujuan ekspor dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU), diantaranya dengan Uni Eropa, China, Kanada, Rusia, Vietnam, Korea dan Arab Saudi. Saat ini, produk perikanan Indonesia telah diterima di 171 negara.
“Salah satu kunci keberhasilan keberterimaan produk perikanan Indonesia adalah adanya harmonisasi sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan dengan negara tujuan ekspor,”ujarnya.
Sementara itu kepala BKIPM Makassar
Sitti Chadidjah menyebutkan volume ekspor komoditi perikanan pada tahun 2021 sebesar 179.180 ton dengan nilai sebesar Rp. 6,6 triliun.Volume ekspor komoditi perikanan ini meningkat sebesar 13,4 % dibandingkan dengan volume ekspor tahun 2020 yang hanya sebesar 158.050 ton dengan nilai Rp 5,47 triliun,”sebutnya.
Untuk target ekspor tahun 2022 tingkatkan volume berbagai komoditi ini disebutkan sesuai arahan menteri Sulsel kaya akan komoditi laut seperti lobster,kepiting,rumput laut dan Ikan.
“Keempat komoditi tersebut akan menjadi fokus dan tujuan kita dalam meningkatkan nilai volume ekspor keluar negeri,”ungkap Ijah
Adapun komoditi yang paling banyak diekspor adalah rumput laut dengan negara tujuan China sedang Ikan Tuna memiliki nilai volume tertinggi yang diekspor ke Amerika.
Selain seminar Harmonisas,BKPIM juga melaksanakan pelantikan pejabat eselon IV dan V lingkup BKIPM. Terdapat 47 pejabat eselon IV dan V yang diambil sumpahnya dan dilantik oleh Plt. Kepala BKIPM, Hari Maryadi.
Dalam sambutannya, Plt. Kepala BKIPM menyampaikan pesan kepada pejabat yang dilantik untuk menunjukkan kinerja positif dalam organisasi serta menjadi role model bagi pegawai lainnya. Promosi dan rotasi adalah hal yang biasa.
Promosi merupakan sebuah bentuk kepercayaan dari pimpinan sementara rotasi memberikan susasana dan tantangan baru sehingga tidak terjebak dengan rutinitas sehari-hari dan menimbulman motivasi dan gairah kerja baru.
Setelah pelantikan, dilakukan ramah tamah dan pembinaan kepegawaian lingkup BKIPM. Selamat kepada para pejabat yang dilantik hari ini, semoga dapat menjalankan tugas dengan baik dan sepenuh hati. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan kekuatan dan kemampuan untuk melaksanakan tugas dengan baik dan amanah.
“Alhamdulillah kita sudah melantik pejabat eselon IV dan V pegawai lingkup BKPIM harapan kita mereka memiliki kinerja yang lebih bagus sesuai dengan lingkungannya masing-masing.Selanjutnya kita akan berikan pembekalan pada mereka antara lain intergritas dan terukur melakukan program pengembangan budaya berbasis riset dan budidaya perikanan berbasisi kearifan lokal.
“Saya kira ada banyak sekali tantangan yang akan mereka dapatkan kedepannya untuk itu saya berharap pejabat dapat bersinergi dengan masyarakat dan menjemput bola.Mereka harus mengetahui apa tugas dan fungsinya dengan mampu berharmonisasi dengan para pelaku usaha,”jelasnya.
Diketahui kata Hari bahwa dimasa Pandemic hanya pengusaha perikanan yang mampu bertahan.(ninaannisa)