MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Karantina Ikan pengendalian mutu dan keamanan Hasil Perikanan Makassar (BKIPM) menggelar Coaching Clinik pelayanan tahun 2021.
Agenda tersebut sesuai amanat UU No 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik yang mengatur tentang prinsip- prinsip pemerintahan yang baik maka BKPIM berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat untuk itu kompetensi petugas pelayanan dan meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan.
Kepala Balai Besar KIPM Makassar Siti Khadijah mengatakan penyelenggaran coaching clinic tersebut diharapkan dapat melatih petugas pelayanan instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik agar menghasilkan inovasi-inovasi pelayanan kepada masyarakat.
“Pelayanan kita salah satunya adalah Sistem Pelayanan Tanpa Tatap Muka (SIPETTA) dimana masyarakat dapat melakukan pengurusan Health Certivicate Komiditi Perikanan tanpa harus hadir dikantor,”ungkapnya.
Inovasi tersebut kata dia bakal memudahkan masyarakat dalam melakukan pengurusan health certivicate kapan saja dan dimana saja khususnya pengguna diluar kota Makassar.
Selain itu petugas pelayanan berkompeten tentunya berkontribusi positif pada peningkatan kinerja ekspor komoditi perikanan.
“Alhamdulillah dari BKIPM telah mencatat kinerja positif pertumbuhan ekspor perikanan sebanyak 158 ribu ton pada tahun 2020 lalu dengan nilai komiditi ekspor sebesar Rp5,47 triliun,selanjutnya tahun 2021 ini, januari sampai oktober ekspor kita sebanyak 150 ribu ton dengan negara tujuan ekspor terbanyak adalah China yakni 73 Persen menyusul Singapore dan beberapa negara- negara lainnya,”tuturnya.
Sementara itu Teguh Samudro Kepala Pusat Standarisasi Sistem Kepatuhan BKIPM Kementrian Kelautan menambahkan sejumlah bandara yang melakukan tujuan ekspor tersebut antara lain terbesar di Jakarta,Surabaya,Makassar, dan Medan.
“Ekspor tersebut rerata berkisar diatas 50 persen tentunya dengan jaminan kesehatan yang sudah teruji secara teliti sesuai dengan standar yang ditetapkan,”ucapnya.
Apalagi kinerja BKPIM juga sangat terbantu dengan adanya aplikasi Sister Caroline yang memberikan kemudahan pada penggunanya,alhasil ribuan berkas permohonan tercatat di aplikasi tersebut.
Terkait keakuratannya kata Teguh tentunya ada hal-hal yang tidak bisa dideteksi secara online dan petugas tetap melakukan pemeriksaan secara manual untuk memastikan kondisi komoditi sehat dan layak untuk dipasarkan.(ninaannisa)
