Makassar-daulatrakyat.id-Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Dr. H. Basri, SPd.MPd menerima Komunitas Peduli Pendidikan Inklusi Sulawesi Selatan di ruang kerjanya, Jumat (13/3).
Komunitas Peduli Pendidikan Inklusi yang merupakan kumpulan orang yang peduli pada pendidikan inklusi, yang terdiri atas masyarakat umum, orang tua siswa dengan berbagai latar belakang profesi.
Kehadiran komunitas ini di Kantor Disdik Sulsel untuk menyampaikan sejumlah permasalahan pendidikan inklusi yang terjadi di sejumlah sekolah di Sulawesi Selatan.
Seperti yang dikemukakan Andi Rahmatullah, menurutnya penanganan anak berkebutuhan khusus di sekolah rehuler belum ditangani sebagaimana mestinya. Ketua KOADS, Komunitas Orang Tua Anak Down Syndrome ini mengkritisi cara guru dan kepala sekolah memperlakukan anak berkebutuhan khusus sama dengan anak normal.
Padahal menurutnya peserta didik inklusi memerlukan penanganan khusus, misalnya tempat duduknya sebaiknya di barisan depan, dan harus mendapatkan pendampingan.
Karena itu, Andi Rahmatullah berharap kepada Kadisdik Sulsel untuk memberikan perhatian khusus kepada anak berkebutuhan khusus, seperti anak autis dan anak berkebutuhan khusus lainnya.
Kepedulian Komunitas Peduli Pendidikan Inklusi yang dibina langsung Ketua Tim Penggerak PKK Prov Sulsel, Ir. Listiaty F Nurdin ini juga melaporkan bahwa dalam waktu dekat ini akan melakukan sejumlah kegiatan, seperti seminar tentang pendidikan inklusi, pelatihan outdoor dan lainnya.
Plt Kadisdik Sulsel H. Basri mengatakan Pemerintah Provinsi Sulsel sangat peduli terhadap pendidikan inklusi.
“Kita sudah punya Perda Pendidikan, Pergup tentang Pendidikan Inklusi, dan Edaran penanganan anak berkebutuhan khusus,” tutur Basri.
Ia berjanji akan memberikan suport terhadap kegiatan dan program yang akan dilakukan Komunitas Peduli Pendidikan Inklusi.
“Silahkan jalan, Insya Allah kita dukung dan akan kita fasilitasi,” ujar Basri. (humasdisdiksulsel/asri/dr)