MAKASSAR.DAULATRAKYAT.ID.Ketua LLDIKTI Wilayah IX, Andi Lukman mengapresiasi sistem penerimaan sekaligus proses orientasi mahasiswa baru (Maba) di Universitas Ciputra (UC) Makassar
Berbeda dengan kampus lain yang biasanya melakukan kuliah umum atau bahkan perpeloncoan saat masa Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek), Universitas Ciputra diajak membuat produk sendirian dan berjualan.
Maba UC yang terdiri dari 350 orang dibagi menjadi 35 kelompok, masing-masing dibimbing oleh satu senior agar mereka dapat menentukan jenis penjualan dan mengefisienkan dana yang diberikan pihak kampus senilai Rp 1 juta untuk masing-masing kelompok.
Dari hasil kreativitas para mahasiswa, berbagai produk mampu dihasilkan dan dipasarkan. Pihak kampus juga menyediakan tenant untuk masing-masing kelompok dan mereka diberikan waktu berjualan mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam di Mal Phinisi Point . Menariknya, para pelajar dapat mengundang teman-teman bahkan orang tua untuk hadir berbelanja dan menyaksikan berbagai kegiatan menarik pada kegiatan bertajuk “The Ancient Gold” ini.
“Sebagai lembaga layanan pendidikan tinggi tentunya saya sangat mendukung kegiatan ini. Ini adalah kegiatan pelajar baru yang sangat unik karena biasanya kegiatan praktek dilaksanakan setelah ada teori. Ini berbeda, belum ada teori disuruh untuk praktek dulu dan dikaitkan dengan
penerimaan siswa,” ujarnya pada Harian Rakyat Sulsel Rabu (4/9/2024)
“kenapa saya selalu mendukung kegiatan ini karena sangat unik, berbasis kewirausahaan dan tidak banyak teori. pelajar baru sudah bisa membuat produk. Ini luar biasa,” tambahnya
Lukman percaya alumni UC bisa sukses di depannya. “Saya yakin sekali alumni yang akan dilahirkan itu masa tunggunya pendek karena sudah sangat dipersiapkan, bisa langsung bekerja. Prodi disini memang sudah menerapkan merdeka belajar sebelum merdeka belajar itu ada,” tandasnya.
Sejalan dengan itu Ketua UC Makassar, Tony Antonio menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian orientasi mahasiswa baru.
“Kegiatan ini juga untuk mengakrabkan mahasiswa, mereka terdiri dari beberapa prodi. Dari sini mereka dapat belajar bekerja sama, literasi dan bertanggung jawab karena anak-anak diberi modal Rp1 juta, modalnya harus dikembalikan sedangkan keuntungan bisa mereka ambil dan bagi,” ucapnya.